Sabtu, 27 April 2013

Digitalisasi, Membuat Dunia Serasa dalam Genggaman

      Tak dapat dipungkiri bahwa segala kemudahan yang kita rasakan saat ini adalah berkat digitalisasi di segala aspek kehidupan. Menurut Wikipedia, digitalisasi (bahasa Inggris: digitizing) merupakan sebuah terminologi untuk menjelaskan proses alih media dari bentuk tercetak, audio, maupun video menjadi bentuk digital. Tujuannya tidak lain adalah untuk mendapatkan efisiensi dan optimalisasi dalam banyak hal. Digitalisasi sendiri telah terjadi di hampir seluruh dunia, baik di negara maju hingga berkembang, di kota maupun di desa. Digitalisasi juga sudah dinikmati dari berbagai kalangan usia maupun profesi.
      Menurut Razi Thalib, pendiri agensi digital bernama Bridges & Balloons Digital Agency (BBDA), yang merupakan klien dari Personal Branding Agency, Indscript Creative, mengatakan bahwa nyaris tidak ada satu pun aspek kehidupan yang tidak tersentuh oleh sarana digital. “Mulai dari urusan kantor, rekreasi, kehidupan sosial, keluarga, pendidikan, bisnis, keuangan… apapun. Semuanya tak lepas dari penggunaan teknologi digital,” ujarnya. Dengan teknologi digital, semua tahapan rumit dibuat menjadi mudah. Kita bisa menghemat waktu dan menggunakannya untuk kegiatan produktif lainnya.”
       Hal tersebut juga didukung oleh tersedianya sarana prasarana yang semakin hari semakin mudah dijangkau dari segi harga maupun ketersediaannya. Komputer bukan lagi barang yang terlalu mewah. Demikian pula cellphone, internet, televisi, sekarang bisa dibeli dengan mudah. Berbagai macam   gadget terkinipun bermunculan lengkap dengan aplikasi penunjang paling canggih, mulai dari smartphone, notebook, tablet dan lain-lain. Dari era GPRS , EDGE, 3G, HSDPA untuk layanan internet yang disediakan beberapa provider ternama.
       Hanya bermodalkan sebuah smartphone kita sudah mendapatkan beberapa layanan seperti email, chatting, facebook, twitter, blogging, dan sebagainya. Setiap orang dapat membuat akun jejaring sosial maupun berbagai macam situs untuk memulai bisnisnya kapan saja. Kemudahan tersebut juga berimbas pada semakin terbukanya kesempatan untuk menggunakan media digital secara kreatif. Kita dapat menggunakannya untuk meningkatkan volume penjualan, merespon permintaan konsumen dengan lebih baik, dan juga untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
         Kedepan tentunya akan semakin canggih lagi teknologi digital ini, maka manusia pun harus selalu update agar tidak tertinggal oleh jaman. Semakin masyarakat paham bagaimana memanfaatkan teknologi digital dengan cara yang tepat, maka hal tersebut dapat menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas hidupnya, karena kini dunia serasa berada didalam genggaman saja.
dunia dalam genggaman


Kamis, 25 April 2013

Memberdayakan Power Pribadi

     Saat ini kita sedang hidup di era yang berkelimpahan pilihan yang membutuhkan akselerasi perasaan. Waktu terasa cepat berlalu,sehingga waktu 24 jam sehari terasa kurang sementara banyak hal yang perlu dilakukan. Kondisi tersebut tanpa kita sadari dapat menghadirkan tekanan perasaan, pikiran dan fisik. Kita dihadapkan dalam kehidupan yang begitu banyak tantangan demi tantangan. Agar tidak terjebak dalam jaringan ketakutan dan sikap putus asa, dan keseimbangan diri dalam menghadapi hidup tetap terjaga, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan power pribadi.
     Power pribadi adalah kemampuan untuk memimpin diri secara bebas. Power pribadi juga merupakan kemampuan bawaan untuk menjadi diri sejati dan menggunakan kemampuan unik kita dengan membawa sukacita dan penguasaan hidup. Power adalah unsur penting dari kehidupan. Hadir pada setiap tindakan dan transaksi manusia. Selain itu, power adalah kemampuan kita untuk membuat apa yang kita inginkan terjadi.
    Biasanya, kehadirannya tak terucapkan karena terdapat kekuatan tersembunyi dalam diri manusia. Dengan menggunakannya, dapat menaikkan manusia ke “level yang tinggi” dan menjadi lebih baik. Amati diri sendiri dan kenali hal-hal yang dikuasai. Kenali kemampuan dan bakat yang diperoleh dari pengalaman. Berilah perhatian lebih pada power ini, carilah cara untuk mengolah dan memeliharanya. Tingkatkan power dari dalam diri untuk menjadikan hidup yang lebih baik.
    Semisal ketika sakit, terkadang penyakit justru dapat membuat orang berhenti melakukan apa yang sedang mereka lakukan, untuk beristirahat dalam waktu yang panjang. Lalu mereka merenung dan memikirkan cara bagaimana mereka dapat menjalani hidup tanpa stres. Kebutuhan pribadi seperti beristirahat diutamakan ketika sakit. Dalam kondisi tersebut, pergeseran perspektif tentang kesehatan, terkadang dihasilkan dalam periode istirahat. Dalam periode ini, ditingkatkan power dalam diri kita untuk menjadi sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa. Menurut Ermalen Dewita, klien Personal Branding Agency, Indscript Creative, ekspresi semangat  yang ada dalam setiap langkah adalah sebagai tanda syukur atas kesehatan yang diberikan Tuhan pada kita sebagai manusia



Rabu, 24 April 2013

PANDUAN MEDITASI PRAKTIS ALA ADJIE SILARUS


Meditasi menurut kamus adalah latihan untuk berkonsentrasi dan fokus pada suara, objek, visualisasi, napas, gerakan, atau perhatian sendiri dalam rangka meningkatkan kesadaran atas saat ini, mengurangi stres, meningkatkan relaksasi, serta meningkatkan pertumbuhan pribadi dan spiritual. Adjie Silarus sebagai seorang ahli meditasi akan mencoba memberikan pada kita panduan untuk melakukan meditasi sederhana yang dapat kita lakukan sendiri.
Panduan meditasi dari Adjie Silarus, yang merupakan klien dari Personal BrandingAgency, Indscript Creative, ini terdiri dari tiga hal mendasar yaitu tentang teknik “ Sejenak Hening”, Teknik Bernapas serta Harmonisasi Pikiran yang bisa dijabarkan sebagai berikut :
#SEJENAK HENING
  1. Ciptakan suasana hening
  2. Duduk
  3. Posisi kaki relaks. Usahakan untuk diam, tidak bergerak selama 1 menit.
  4. Posisi badan tegak dan tidak bersandar.
  5. Pasang alarm atau timer tepat 1 menit.
  6. Alarm dimulai. Posisi tangan santai di atas lutut atau paha. Usahakan untuk diam, tidak bergerak selama 1 menit.
  7. Pejamkan mata. Kalau pakai kacamata sebaiknya dilepas dulu.
  8. Pikiran hanya fokus konsentrasi ke nafas. Nafas yang dihirup dan nafas yang dihembuskan melalui hidung. Bukan memikirkan hal yang lain.
  9. Saat alarm berbunyi, #Sejenak Hening selesai. 
#TEKNIK BERNAPAS
Latihan sederhana adalah seperti ini: Saat menghirup nafas, katakan pada diri sendiri,” “Menghirup nafas, saya tahu saya sedang menghirup nafas.”
Kemudian saat nafas dihembuskan, katakan, “Menghembuskan nafas, saya tahu saya sedang menghembuskan nafas.”
Ya, seperti itu saja, sederhana sekali bukan?
Jadi kita menyadari saat kita menghirup nafas, kita menghirup nafas; dan kita menyadari saat kita menghembuskan nafas, kita menghembuskan nafas.

#HARMONISASI PIKIRAN
  Dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : berdiam diri, konsentrasi, memotivasi diri, tekun dan sabar, serta mengolah kebahagiaan yang ada dalam diri.
 
Semoga Panduan Meditasi dari Adjie Silarus yang dituliskan di atas dapat bermanfaat bagi siapa saja yang memerlukan informasi tentang meditasi.







Senin, 22 April 2013

Perlukah Seorang Konsultan Marketing?

     Dunia marketing adalah wilayah dinamis yang sangat membutuhkan banyak pemikiran dan strategi. Marketing juga menjadi ujung tombak bagi bergulirnya arus keuangan. Sebuah produk yang berkualitas, tidak akan dapat menjadi uang jika tidak dipasarkan. Untuk itu marketing menjadi laksana napas bagi sebuah usaha. Untuk menghasilkan strategi market yang jitu, terkadang tidak mudah. Lalu perlukah seorang konsultan marketing?
     Sebagaimana telah disebutkan di atas, untuk menciptakan taktik dan teknik di dalam berdagang butuh ide-ide segar dan dinamis. Terkadang seorang pengusaha pandai menciptakan produk yang berkualitas namun kebingungan ketika harus menjual ataupun mendistribusikan produk. Jangan dikira perusahaan yang sudah maju dan mapan tidak perlu lagi seorang konsultan marketing. Fungsi konsultan di sini bukan hanya sekadar memberikan arahan dan masukan mengenai cara memasarkan produk, melainkan dapat membantu merumuskan sebuah solusi masalah, membuat eksekusi cara bertindak, dan masih banyak lagi.
     Dengan adanya konsultan marketing, maka perusahaan dapat terbantu secara pemikiran. Tidak jarang pelaku usaha terjebak dalam hal teknis di lapangan. Padahal strategi yang andal dibutuhkan guna dapat membuat produknya laris manis. Ketika berpikir mengenai kondisi kas perusahaan, kembali seorang pebisnis bertanya, perlukah seorang konsultan marketing? Tentu saja sangat perlu. Sejumlah kecil dana yang dikeluarkan untuk konsultasi, tentu tidak sebanding nilainya dengan omzet yang kemudian berhasil diraup setelah adanya konsultasi mengenai marketing ini. Jadi jika untuk konsultasi dkeluarkan 1 rupiah, hasil yang dicapai dapat lebih dari 100 %. Jadi, apa ruginya?
     Jasa konsultan marketing sudah cukup banyak ditawarkan. Namun perlu dipilih konsultan yang paling tepat bagi usaha kita. Sistem konseling yang unik menjadi salah satu alternatif di dalam memilih konsultan. Veronica Ratna Ningrum, konsultan marketing yang banyak berkecimpung di dunia bisnis kuliner, memberikan cara yang unik namun strategis kepada kliennya. Veronica tidak sekadar memberikan konsep, melainkan juga membantu klien membuat sebuah solusi sekaligus melakukan eksekusi. Untuk itu Veronica banyak dipilih oleh para pelaku usaha sebagai konsultan mereka. Perempuan inspiratif ini memang sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya dalam urusan strategi marketing dalam berbagai usaha. Masukan yang diberikan berdasarkan pengalamannya sangat bernilai emas bagi para pelaku usaha.

Jadi, masihkah Anda bertanya, perlukah seorang konsultan marketing?

Melesatkan Bisnis Melalui Olah Marketing

     Banyak cara yang dilakukan para pelaku bisnis supaya produk yang dimiliki bisa diterima pasar. Strategi marketing adalah hal mendasar yang harus diperhatikan. Inilah yang ditekankan oleh Veronica Ratna Ningrum, seorang womanmarketer.
     Marketing atau pemasaran adalah suatu proses untuk mendekatkan produk yang telah dihasilkan oleh pelaku bisnis ke konsumen. Tujuannya adalah agar produk tersebut dapat dengan mudah diakses oleh konsumen atau dapat digunakan mereka secara tepat untuk memenuhi kebutuhan. Bagian marketing ini memang merupakan bagian yang sangat penting dan krusial dalam bisnis yang dijalankan karena menentukan keberhasilan dari bisnis tersebut.
     Melesatkan bisnis melalui olah marketing ini dapat dilihat dari dua sisi pandang yaitu dari pihak produsen dan juga pihak konsumen. Dari pihak produsen apabila prodaknya barang maka,haruslah memerhatikan beberapa hal, yaitu tempat, kualitas produk, harga, hingga pola promosi.
    Tempat memang harus dipilih tempat yang strategis yaitu tempat yang dapat diakses lebih mudah sehingga konsumen akan lebih mudah untuk mendapatkan produk ini. kualitas produk juga harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Harga pun juga haruslah harga yang dapat dijangkau oleh konsumen serta sesuai dengan manfaatnya, atau harga yang kompetitif dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. Jika tidak main di harga yang kompetitif, maka positioning produk harus benar-benar kuat menyasar target pasar. Faktor promosi akan lebih mendekatkan produk yang telah dihasilkan ke konsumen sehingga konsumen akan mengetahui dengan benar bagaimana, apa, manfaat, dan keunggulan produk tersebut.
    Dari pihak konsumen, hal yang harus diperhatikan adalah usaha untuk memenuhi apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen tersebut, kenyamanan konsumen terhadap produk yang dihasilkan, hal ini lebih berkaitan pada rasa puas yang dirasakan oleh konsumen setelah menggunakan produk tersebut. Dengan adanya rasa puas ini maka akan timbul perasaan untuk kembali menggunakan produk ini.
    Semua hal ini harus diramu dengan benar dan tepat oleh pihak perusahaan terutama bidang marketing. Inilah nantinya yang akan menjadi salah satu kunci keberhasilan produk. Dan inilah yang dimaksud dengan melesatkan bisnis melalui olah marketing.

Rahasia Melesatkan Bisnis Kuliner

    Bisnis makanan atau kuliner merupakan salah satu bisnis yang cukup menjanjikan. Di era modern seperti sekarang ini, tidak sedikit wanita bekerja di luar rumah sehingga kesempatan menyajikan masakan bagi keluarga menjadi lebih terbatas. Di luar itu, banyak perusahaan yang membutuhkan makanan untuk para karyawannya. Lebih luas lagi, tren melakukan aktivitas seperti kumpul komunitas, rapat, kegiatan rekreasi dilakukan di tempat kuliner. Atau dapat dikatakan bahwa kebutuhan akan makan mulai bergeser dari kebutuhan pokok menjadi kebutuhan rekreatif. Ketika bisnis makanan menjad primadona, diperlukan strategi bagaimana me-manage sekaligus membesarkan bisnis kuliner tersebut.
     Berkembangnya bisnis makanan di era dewasa ini membuat persaingan para pelaku bisnis kuliner menjadi semakin sengit. Strategi membidik pasar, menyajikan produk yang unik, serta teknis pemasaran menjadi salah satu hal penting di dalam membuat produk makanannya diburu.
Veronica Ratna Ningrum, seorang konsultan marketing sekaligus pebisnis di bidang kuliner melakukan kombinasi antara bisnis makanan yang menjadi primadona dengan keahliannya dalam mengemas sebuah program marketing yang membuat bisnis kulinernya menjadi berbeda dengan bisnis sejenis lainnya.
     Kesuksesannya dalam membesarkan Vey Katering selama belasan tahun dengan sejumlah klien besar, tidak pernah membuat Veronica pelit ilmu, dia justru kini mengkolaborasikan kesuksesan dan keahliannya untuk membidik pangsa para pelaku usaha bisnis kuliner sebagai konsultan bisnis mereka.
    Veronica memberikan banyak konsep, solusi serta eksekusi mengenai strategi marketing pada bisnis kuliner yang mereka miliki. Menurut Veronica yang memulai usaha sejak tahun 2006 ini, ketika bisnis makanan menjadi primadona, banyaknya pesaing bukanlah sebuah penghalang seorang pengusaha makanan untuk meraih sukses, melainkan justru menjadi pemacu supaya produk yang diciptakan atau disajikan menjadi lebih bernilai, lebih inovatif, serta lebih diburu.
    Pesaing adalah pemicu kesuksesan. Bahkan jika terdapat pesaing yang produknya sama dengan produk yang kita keluarkan, maka diambil sisi positifnya, bahwa produk baru pesaing malah bisa membantu edukasi pasar. Mengenai bagaimana dan produk mana yang dipilih konsumen, merupakan hak dari konsumen itu sendiri.
    Lantas bagaimana cara mendapatkan pasar? Untuk dapat meraih pasar yang bagus, maka cara marketing yang menarik harus tetap diterapkan. Tidak sedikit konsumen yang mencari produk selain dari kualitas, rasa, popularitas, maka lokasi juga sering menjadi pilihan.
Jadi tidak perlu khawatir ketika bisnis makanan menjadi primadona. Sebab STRATEGI kemudian menjadi nomor wahid yang harus dilakukan para pebisnis kuliner selain juga kemampuan berpromosi, rasa, hingga harga yang menarik bagi pasar.

Mengapa Anda Perlu Menghire Seorang Konsultan Marketing?

     Sudah sangat umum rupanya bila sebuah perusahaan menghire jasa seorang akuntan atau pengacara dalam membantu mensolusikan permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi. Namun untuk menghire jasa seorang konsultan marketing masih belum terlalu familiar di perusahaan-perusahaan maupun para pelaku bisnis. Alasannya bisa beragam, mungkin karena mereka telah memiliki staff khusus dibidang marketing atau mungkin pelaku usaha ini belum menyadari benar arti penting strategi marketing sehingga ia menghandlenya sendiri.
        Jasa seorang konsultan marketing sangat diperlukan bagi sebuah perusahaan atau pelaku bisnis karena meski perusahaan telah memiliki tim atau staff khusus di bidang marketing namun belum tentu mereka memiliki pengalaman yang lebih luas dari seorang konsultan marketing yang notabene pasti telah memiliki jam terbang yang tinggi dalam melakukan profesinya dengan berbagai macam klien yang telah mereka bantu. Ide-idenya bisa saja lebih segar dibanding tim marketing internal perusahaan yang selama ini mungkin hanya melihat dari salah satu sudut pandang saja, yaitu perusahaannya. 
        Sedangkan bagi yang menghandle sendiri pekerjaan marketingnya, seorang konsultan marketing tentu bisa lebih membantu sehingga Anda hanya perlu fokus pada kualitas produk Anda sementara kegiatan marketing yang membutuhkan pemikiran-pemikiran strategi bisa dilakukan oleh konsultan marketing yang Anda hire. Tentu ini akan mebuat waktu Anda lebih efektif untuk pengembangan dan menjaga kualitas produk Anda. Konsultan marketing akan memberikan arahan dan masukan mengenai cara memasarkan produk, dapat membantu merumuskan sebuah solusi masalah, membuat eksekusi cara bertindak, dan masih banyak lagi.
          Apabila Anda berpikir bahwa menghire jasa seorang konsultan marketing hanya menghabiskan uang Anda maka perlu dipikirkan lebih jauh berapa yang akan Anda peroleh setelah berkonsultasi pada mereka mengenai bagaimana strategi marketing yang baik untuk melesatkan produk Anda. Ini karena marketing sangatlah penting bagi produk Anda. Produk yang baik dan berkualitas tidak akan dikenal orang tanpa strategi marketing yang jitu.
       Namun demikian anda pun harus teliti memilih jasa konsultan marketing yang cocok bekerjasama dengan Anda, produk dan perusahaan anda. Anda haruslah dapat merasa nyaman ketika bertukar ide atau brainstorming dengan mereka.  Sistem konseling yang unik menjadi salah satu alternatif di dalam memilih konsultan. Anda juga bisa melihat-lihat dulu reputasi mereka dari website maupun browsing di internet mengenai sepak terjang mereka. 
          Salah satu konsultan marketing yang sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya sehingga sering di hire perusahaan-perusahaan besar di Indonesia yaitu Veronica Ratna Ningrum, melalui Personal Branding Agency, Indscript Creative, namanya semakin dikenal luas di masyarakat Indonesia. Perempuan inspiratif ini akan memberikan cara yang unik namun strategis kepada para kliennya. Tidak hanya sekedar konsep, Veronica Ratna Ningrum pun akan membantu kliennya untuk membuat sebuah solusi sekaligus melakukan eksekusi. Jam terbang dan pengalamannya membuatnya tak diragukan lagi. Masukan yang diberikan berdasarkan pengalamannya sangat bernilai emas bagi para pelaku usaha.
        Dengan menambahkan konsultan pemasaran berkualitas untuk tim Anda, bisnis Anda telah satu langkah lebih dekat untuk mencapai tujuan. Ketika Anda meningkatkan pemasaran Anda, Anda akan mencapai hasil yang lebih baik. Ini untuk kesuksesan masa depan Anda!




Senin, 15 April 2013

Rahasia Sukses Berbisnis Kuliner

     Veronica Ratna Ningrum, seorang klien dari Personal Branding Agency, Indscript Creative akan berbagi rahasia bagaimana bisa melesatkan bisnis kuliner di tengah maraknya persaingan bisnis kuliner di Indonesia belakangan ini. Selain seorang woman marketer, Veronica Ratna Ningrum juga pernah membesarkan bisnis katering bersama seorang kawan. Kini Vey Catering telah memiliki banyak pelanggan dari perusahaan-perusahaan besar. Veronica pun tidak enggan untuk berbagi ilmu pada calon klien-kliennya yang memiliki bidang usaha kuliner.
sumber gambar
     Sebagai mana kita ketahui bersama bahwa kini kuliner/makanan bukan lagi suatu kebutuhan pokok namun telah bergeser menjadi kebutuhan rekreatif. Di media massa pun sering ditayangkan wisata-wisata kuliner yang enak di seluruh Indonesia. Para wanita di jaman ini lebih banyak yang menjadi ibu bekerja sehingga menu makan diluar ataupun katering menjadi pilihan makan sehari-hari. Perusahaan-perusahaan pun membutuhkan supply untuk kegiatannya seperti meeting, gathering atau jamuan untuk tamu perusahaan. Peluang-peluang dalam bisnis kuliner ini begitu besar sehingga kini bisnis kuliner ini bisa diperhitungkan menjadi suatu bisnis yang sangat menjanjikan.
      Tak heran apabila kini bisnis kuliner menjadi primadona, pilihan usaha bagi sebagian besar orang. Namun demikian menurut Veronica Ratna Ningrum, ketika bisnis ini menjadi primadona, maka banyaknya pesaing bukanlah sebuah penghalang seorang pengusaha makanan untuk meraih sukses, melainkan justru menjadi pemacu supaya produk yang diciptakan atau disajikan menjadi lebih bernilai, inovatif serta lebih diburu. Pesaing adalah pemicu kesuksesan. Produk kuliner ini haruslah diberi sentuhan konsep yang cemerlang, solusi serta eksekusi dari strategi marketingnya.
       Kita harus dapat mengambil nilai positifnya, bahwa keanekaragaman produk pesaing justru dapat mengedukasi pasar. Namun demikian pilihan tetap merupakan hak konsumen. Konsumen cerdas akan tahu mana produk berkualitas.  Selain kualitas ada beberapa hal yang juga menjadi bahan pertimbangan konsumen untuk memilih produk diataranya rasa, popularitas bahkan lokasi yang strategis. Jadi jangan ragu untuk memulai berbisnis kuliner. Bahkan ada penjual nasi bungkus yang kini telah sukses, melalui promosi aktif di media internet. Bahkan beliau sering mendapatkan telepon dari perusahaan yang ingin menjadikannya klien untuk tender-tender besar di daerah. Selamat mencoba.



Mengemas Produk dalam Sebuah Strategi Marketing

    Bagi para pelaku usaha, banyak hal yang dapat kita pelajari dari seorang woman marketing Indonesia yaitu Veronica Ratna Ningrum, yang merupakan klien dari Personal Branding Agency milik Indscript Creative. Sebagai seorang konsultan mareketer, Veronica Ratna Ningrum memiliki banyak ide-ide segar yang dapat juga dilakukan oleh marketer lain, tentunya dengan kekhasan masing-masing.
    Dalam marketing ada yang disebut dengan bauran pemasaran (Marketing Mix) yang dikenal dengan 4P yaitu Product, Price, Place, Promotion. Seiring kemajuan jaman Marketing Mix bertambah menjadi 8Ps yaitu Product elements, Place, cyberspace, and time, Promotion and education, Price and other user outlays, Process, Productivity and quality, People, and Physical evidence. Menurut Veronica Ratna Ningrum, kita harus menentukan dulu ide produknya, maka bersamaan dengan itu akan ada cara untuk mengemasnya dalam sebuah strategi marketing. 
      Sebagai pelaku usaha, baik sebagai produsen maupun sebagai seller kita memang harus mengenal betul apa dan bagaimana produk yang kita ingin kenalkan kepada pasar. Untuk itu sebelumnya kita harus melakukan riset mengenai apa yang menjadi kebutuhan pasar sehingga kita bisa dengan tepat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Hal ini menjadi penting untuk menentukan langkah selanjutnya dalam strategi marketing.      
Sumber Gambar
   Setelah informasi tentang produk kita ketahui selanjutnya adalah memberikan sentuhan pada produk tersebut agar memiliki nilai plus di mata konsumen. Bisa jadi produk kita sudah banyak di pasaran,  untuk itu kita perlu memberinya sesuatu yang berbeda dari produk sejenisnya. Hal ini dapat membuat konsumen tertarik pada produk kita dan beralih ke produk kita.
      Saat produk kita telah menjadi produk yang spesial, maka yang perlu kita lakukan adalah menjaga kualitasnya secara terus menerus. Jangan sampai kepercayaan konsumen pada produk kita menjadi berkurang karena kelalaian kita dalam quality control. Kita juga bisa terus melakukan inovasi dan memberi nilai-nilai tambah lagi pada produk kita agar konsumen semakin loyal pada produk kita. 
      Setelah tiga hal penting tersebut kita lakukan, maka kita bisa meraih sukses atas apa yang telah kita usahakan pada produk kita. Kita telah mengemasnya dalam sebuah strategi marketing sehingga diharapkan produk kita akan menjadi pioneer bagi produk-produk sejenis.

Minggu, 14 April 2013

Bisnis Online Lancar dengan New Blackberry Sosialita

      Setelah resmi resign dari kantor, aku mulai menjalankan bisnis online shop dari rumah disela-sela aktifitasku mengasuh anak dan mengurus rumah tangga. Aku memang pelanggan setia SimPati namun saat itu (2010) masih belum terpikir untuk menggunakan smartphone Blackberry (BB). Semakin hari semakin banyak customer yang menanyakan berapa nomer PIN ku, jadi kupikir apa salahnya menggunakan BB juga agar lebih dekat dengan para customerku tercinta.
       Maka mulailah aku menggunakan BB dan sibuk mencari paket BIS (Blackberry Internet Service) apa yang cocok untuk menunjang bisnisku namun juga ramah dikantong. Setelah mencoba semua paket BIS yang ada di layanan simPati maka mulailah aku merasakan bahwa yang paling cocok adalah paket sosialita. Menurutku paket sosialita sudah cukup menunjang untuk mobile. Sedangkan untuk kegiatan internet yang lebih detail seperti mengirim  email aku memang lebih suka beralih ke komputer dengan modem.
      Di saat serbuan provider lain datang dengan penawaran-penawaran harga yang bombastis dan jauh lebih murah, aku sama sekali tidak tertarik. Bagiku Telkomsel adalah jaminan mutu. Terbukti sering sekali teman-teman di kontak BBku memasang status tentang kekesalannya pada provider yang digunakannya dan aku hanya tersenyum seraya mengucap dalam hati kok aku tidak pernah mengalami yang mereka rasakan yah, hehehe. Pernah sih namun hanya sesekali disaat memang semua provider lainpun mengalaminya tapi itu tidak sesering yang dialami teman-temanku dengan providernya.
    Tak jarang aku juga mempromosikan tentang kenyamanan menggunakan Paket Blackberry Sosialita dari simPati ini kepada teman-teman, reseller bahkan supplier yang sering mengalami kekecewaan pada provider lain. Jaringan yang cepat akan berdampak pula pada kelancaran bisnis. Apalagi kini Paket Blackberry sedang promo yaitu simPati NEW Blackberry Sosialita dimana hanya dengan Rp. 60.000/bulan sudah bisa mengakses layanan BBM, Social Networking, Browsing dan Streaming, ditambah lagi ada bonus-bonus spesial diantaranya 600 MB, 100 SMS, dan 100 Menit. 
         Pelanggan juga sangat diperhatikan lo. Terbukti beberapa kali saat paketan internet saya hampir habis, operator/ Customer Service nya menghubungi saya dan mengingatkan bahwa paket hampir habis sekaligus menawarkan untuk memperpanjang paket dengan bantuan operator, jadi kita tidak perlu repot daftar manual sendiri melainkan dibantu untuk otomatis diperpenjang. Hemm...jadi semakin simpati dengan simPati dan menjadi semakin cinta dengan simPati NEW Blackberry Sosialita. Semoga semakin lancar yaah, agar bisnis online saya juga semakin lancar. Terimakasih simPati dan New Blackberry Sosialita.
       

Sabtu, 13 April 2013

Ermalen Dewita, Sang Motivator Pemberdayaan Diri

"...syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah, tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik...Tuhan pasti kan menunjukan kebesaran dan kuasanya bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa.. Jangan menyerah..Jangan menyerah..Jangan menyerah..oooo..."
(D'Massiv) 

       Lirik demi lirik lagu yang dipopulerkan oleh grup band D'Massiv ini  dipilih untuk menjadi backsound pada situs milik Ermalen Dewita.  Isi dari lagu ini sesuai sekali dengan sosok seorang ibu dari tiga orang anak yaitu si kembar Devina Azzahra Putri, Muhammad Faisal Adinata dan Karina Syahira Putri. Beliau adalah seorang motivator yang mengkhususkan diri pada bidang Pemberdayaan Diri berbasis NLP & Psikoterapi. Ermalen Dewita yang akrab disapa Dewi ini memiliki banyak profesi. Menurut beliau profesi utamanya adalah Ibu dari ketiga anaknya dan Istri dari Bapak Panji Puspoyono, selanjutnya beliau merupakan owner PT Adinata Surya Pratama, ED Organiser dan KDeF Kidswear. Dewi juga aktif sebagai Public Speaking di Bidang Pengembangan Diri & Keluarga dan Pendiri Yayasan Cerdas Merdeka. 

Ermalen Dewita juga merupakan seorang penulis. Sebuah karya berjudul Magnet Cinta sudah sukses diterbitkan oleh Transmedia (Agromedia Group). Buku yang menjelaskan bagaimana kekuatan cinta dapat membuat keajaiban-keajaiban datang menghampiri kita. Buku yang mendapat banyak apresiasi dari tokoh-tokoh di Indonesia.
          Perempuan yang multitalented ini selain cerdas mengelola bisnis bersama sang suami, juga sering didaulat menjadi narasumber berbagai kegiatan yang terkait dengan parenting. Rutin menjadi narasumber di beberapa radio serta mendapatkan liputan TV membuat Dewi makin yakin dengan langkah yang ingin dia tuju. Sejak tahun 2007, Dewi sudah mulai membangun kemampuannya di bidang pengembangan diri yang berbasis NLP, namun semakin serius sejak tahun 2010. Dan tahun 2013 ini beliau ingin semakin mengukuhkan eksistensinya sebagai motivator di bidang pemberdayaan diri berbasis NLP.
       Ermalen Dewita memiliki target menjadi trainer di tingkat internasional pada 10 tahun mendatang. Hal tersebut sangatlah mungkin dan bukan sesuatu yang sulit karena Dewi memiliki begitu banyak fans yang bertebaran di Indonesia. Selain like fanspage-nya sudah mencapai hampir 10.000 orang, Dewi punya kekuatan jaringan yang baik dengan lintas komunitas serta berbagai institusi pemerintah dan nonpemerintah. Dewi juga bergabung menjadi klien Personal Branding Agency, Indscript Creative sebagai salah satu cara untuk lebih dekat dengan impiannya tersebut.  Menurutnya setiap langkah dalam hidup sebagai ekspresi rasa syukurnya kepada Tuhan. 


Jumat, 12 April 2013

HOMESCHOOLING ? SIAPA TAKUT !!

    Semakin hari semakin mantap kami untuk tidak menyekolahkan anak kami, Fachry (3yo), paling tidak untuk usia preschool ini. Kami belum tahu next bagaimana, tapi yang jelas kami sepakat untuk tidak memasukkan Fachry ke PAUD, Kelompok Belajar, Preschool atau apapun lah namanya, yang mulai menjamur di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Sejak mengikuti webinar Homeschooling yang diadakan Rumah Inspirasi  http://rumahinspirasi.com/webinar-homeschooling-2013-1/, saya semakin yakin bahwa kami mampu menjalaninya bahkan tidak terpikir apapun rintangan yang bakal terjadi.
     Mungkin orang awam akan berpikir kami keluarga aneh, but it’s my life, it’s my family, it’s my child and it’s my call. Meski suami sebenarnya tidak pernah secara gamblang mengungkapkan persetujuannya namun suami saya, Lukytho adi, tidak pernah melarang saya ikut berkumpul bersama praktisi Homeschooling, tidak pernah menunjukkan keberatannya untuk jadi praktisi HS, maka cukup bagi saya untuk memulai mempersiapkan diri menjalani hari-hari sebagai praktisi HS.
     Metode HS ini begitu menarik untuk saya karena saya ingin mengeksplorasi sendiri apa-apa yang menjadi minat anak kami tanpa harus membebaninya pada hal-hal lain yang membuatnya kehilangan fokus pada minat dan bakatnya. Saat di usia preschoolnya ini yang kami harapkan bukan pada kemampuan akademisnya namun pada kecintaannya pada proses mencari ilmu pengetahuan itu sendiri.
      Banyak pertanyaan yang diajukan teman-teman saya berkaitan dengan keputusan HS kami diantaranya adalah tentang sosialisasi anak. Beruntungnya kami, Fachry memiliki sifat dari kedua orangtuanya yang tergolong mudah beradaptasi dan mencari teman. Seperti hari ini, saat bermain di area Tamiya dia berusaha mendekati anak-anak baik sebaya, lebih kecil maupun yang lebih tua untuk ‘mencari teman’. Kami mengamatinya dari jauh dan tertawa kecil melihat tingkah lucunya saat berusaha berkenalan. Meskipun kami di hari-hari biasa jarang mengajaknya berkegiatan bersama teman-teman di lingkungan rumah, namun kami tidak khawatir dia kesulitan bersosialisasi. Kami hanya perlu menanamkan bagaimana sebaiknya ia memperlakukan teman sebaya, menyayangi dan mengalah dengan teman yang lebih kecil dan bersikap sopan dengan orang yang lebih tua.
     Ada juga pertanyaan tentang kompetisi anak-anak HS. Di sekolah anak terbiasa berkompetisi dengan teman-teman sekelasnya seperti dalam ujian dan perlombaan. Memang untuk anak-anak HS kompetisi lebih mengarah pada kompetisi dengan dirinya sendiri, mengalahkan egonya, mengalahkan sifat-sifat buruknya. Untuk dunia luar lebih diarahkan pada kolaborasi dan bukan kompetisi. Kolaborasi menghasilkan hal-hal yang bermanfaat jauh lebih baik bukan daripada berkompetisi?.
     Pertanyaan yang agak susah saya jawab adalah tentang bagaimana HS untuk orangtua yang keduanya bekerja di luar rumah. Beruntungnya saya dan suami adalah pekerja mandiri. Sehingga kami bisa membagi waktu/ mengatur waktu untuk proses HS anak kami. Intinya hanya pada seberapa bisakah anda memenej waktu. Apabila anda sanggup mengelola berarti anda bisa menjalankan praktek HS ini. Jadi semua tergantung pada seberapa besar usaha anda untuk mengaturnya. Misal saat orangtua keduanya bekerja, orangtua bisa berkolaborasi dengan kakek nenek, tante, atau pengasuh lalu bisa dipantau dari jauh. Namun bila tidak bisa ya artinya praktek HS akan sulit untuk dilakukan karena HS ini berbasis peran orangtua.
     Beberapa hal yang saya ingat sekali dalam webinar HS berkaitan dengan kesiapan saya menjadi praktisi HS untuk Fachry di usia Preschool  diantaranya jargon “better late than early”, meski saat ini kita sering dibombardir dengan jargon “Jangan melewatkan Golden Age” namun kita perlu perhatikan bahwa dimasa emasnya ini bukan berarti sang anak harus kita jejali dengan segala macam kemampuan-kemampuan akademis. Justru di masa emasnya ini kami sebagai orangtua tidak akan melewatkannya dengan menyerahkan dia pada pihak lain, tapi justru kami harus menginvestasikan waktu kami untuk sebuah kebersamaan yang menyenangkan, menciptakan kenangan-kenangan manis yang bisa diingatnya hingga dewasa, banyak-banyak mengobrol, menciptakan bounding antara orangtua dan anak.
     Bismillah..kami siap menjadi Kepala Sekolahmu Nak ! Kami bukan orangtua super, tapi kami ingin belajar dan bertumbuh bersamamu. Kelak kita kursus bahasa Inggris bersama yah. Hehehe

Mari menjadi Pembelajar Mandiri


 Mandiri kini jadi kebiasaanku
Mandiri kini melekat didiriku
Kubahagia menjadi anak mandiri

Aku belajar menjadi pribadi mandiri
Tangguh kuat tahan menghadapi tantangan
Aku ingin menjadi pembelajar mandiri
Unggul mewangi meraih masa depan

       Sepenggal bait karya Bu Mira Julia ini sangat menginspirasi kami untuk terus menjadikan Fachry sosok mandiri sejak dini, juga sebagai semangat saya pribadi untuk terus berupaya menjadi pembelajar sejati. Mengingat benar apa yang disampaikan seorang futurolog, Alvin Toffler, yang dikutip pada ebook webinar HS Rumah Inspirasi, http://rumahinspirasi.com/webinar-homeschooling-2013-1/  , bahwa kebutahurufan di abad 21 ini bukan lagi ketidakmampuan dalam Calistung, melainkan ketidakmampuan seseorang dalam belajar (learn), membongkar pengetahuan (unlearn) dan belajar ulang (relearn).            
      Saat ini kita telah mengalami masa peralihan dari abad industri ke abad informasi. Sudah bisa kita rasakan di Indonesia (di luar negri tentu sudah lebih dulu mengalaminya) dimana akibat revolusi informasi semua lini kehidupan pun berubah dan berkembang sangat cepat. Tidak pernah terpikir sebelumnya bahwa hampir 3 tahun yang lalu saya banting setir dari seorang pekerja kantoran menjadi seorang pemilik online shop. Bahkan kini seminar pun cukup diikuti dari rumah melalui webinar, begitu juga kelas-kelas khusus seperti kelas menulis yang saya ikuti beberapa hari yang lalu. Bayangkan pelatihan menulis yang zaman dulu harus berada dalam satu kelas khusus diisi jumlah trainee yang terbatas, kini bisa diikuti pula hanya daru rumah. Siap diterima agensi dan tinggal menunggu akan diterima oleh penerbit atau tidak. Benar-benar belum pernah saya bayangkan sebelumnya. Hehe..         
    Tak pelak lagi hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk para pendidik seperti kami (homeschooler) maupun guru-guru di sekolah formal untuk mampu menyiapkan peserta didiknya menghadapi tantangan di masa mendatang yang kita sendiri belum pernah mengalaminya. Namun dengan merasakan sedikit pengetahuan akan gambaran masa depan paling tidak kita diharapkan mampu mengarahkan anak untuk bisa survive di masa mendatang. Salah satu caranya adalah dengan menyiapkan anak untuk menjadi pembelajar mandiri. Sesosok pribadi yang memiliki dorongan internal untuk belajar, tahu apa yang menjadi orientasinya dalam belajar, terampil mencari bahan ajar dan pandai mengelola dirinya sendiri dalam arti dia tahu kelebihan dan kelemahannya sendiri sehingga mampu mnyusun strategi belajar yang efektif untuk dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas segala konsekuensinya.        
    Untuk mengarahkan anak supaya kelak menjadi pembelajar mandiri saya sih sederhana saja, karena Fachry masih usia preschool saya kenalkan saja dulu dengan lagu Bu Mira Julia diatas. Mulai dari mengajarinya menjadi sosok mandiri dulu terhadap kebutuhan pribadinya karena menjadi pembelajar mandiri itu sendiri merupakan suatu proses jangka panjang yang lama-lama menjadi kebiasaan. Tugas kami lah berupaya instrospeksi diri menjadi teladan yang baik bagi anak kami. Semangat Homeschooling !   

Preschool nya di rumah saja, Fachry

   Selama ini saya pikir semua metoda Homeschooling (HS) itu sama, hanya memilih akan menggunakan kurikulum Nasional atau kurikulum Cambridge. Itu untuk anak usia sekolah. Ternyata setelah mendapatkan pencerahan dari webinar session #2 semalam di http://rumahinspirasi.com/webinar-homeschooling-2013-1/ saya baru ngeh bahwa ternyata banyak model dan metoda yang bisa dipilih para praktisi HS dan tidak ada satupun keluarga HS yang persis sama meski memilih metoda yang sama.

    Sekarang bisa saya identifikasi  kalau ternyata penerapan model HS kami lebih mengarah ke Unschooling. Dengan usia Fachry yang belum genap tiga tahun tersebut, saya memang belum membelikannya peralatan belajar layaknya teman-temannya yang sudah masuk PAUD seperti tas, buku, meja belajar, perlengkapan menulis dan sebagainya sehingga tidak bisa juga disebut model school at home. Dulu kami menawarkan sekiranya apa yang sudah bisa dia pelajari, misal poster huruf abjad, angka, dvd edukasi huruf & angka, tapi semua tidak terlalu menarik minatnya. Hanya di awal saja dan akhirnya kami pun membiarkannya, hingga suatu hari dia sendiri yang meminta diajarkan mengenal angka 1 hingga 10. Lebih cepat hafalnya saat dia sendiri yang meminta. Begitu juga dengan huruf abjad. Sering saya nyanyikan susunan abjad tapi belum begitu tertarik, hingga kemarin malam sebelum tidur dia menemukan buku saya dan di covernya banyak tulisan abjad dengan warna -warni nya sehingga dia menghafalkan bagaimana bentuk huruf A dan mencari mana bentuk huruf yang sama dengan yang saya contohkan tersebut. Begitu pula saat dia ingin belajar tentang nama-nama anggota tubuh, setelah saya perdengarkan lagu Mana Tanganku karya bu Mira Julia, semakin tertarik untuk menyanyikannya sekaligus menghafalkannya.

    Model dan metoda Unschooling ini memang tidak terstruktur serta sesuai keinginan anak aja. Intinya sih orang tua hanya sebagai fasilitator. Sama seperti saat Fachry sedang tertarik untuk mengenal transportasi maka sebelumnya saya print kan gambar dari google atau sebaliknya saat dia sudah tahu jenis transportasinya saya carikan lagi gambar di google untuk bahan bahasan kami. Seperti kereta api, karena kami ingin mengenalkan kereta api kami belikan mainan berbentuk kereta api dengan model jadul (kereta api batu bara lengkap dengan relnya), merencanakan untuk berpergian dengan moda tersebut, print gambar kereta api yang akan kami naiki, dan jadilah kami membahas seputar kereta api saat menaikinya dan sesekali melihat gambarnya sambil mengingat kalau dulu kami pernah menaikinya. Begitu juga dengan taksi, bus, becak, kapal dan mobil Om (mobil pribadi) hehehe. Sedangkan untuk pesawat baru sekedar melihat pesawat yang sedang terbang, mengenalkan ambulance cukup dengan melihat di jalan saja, mobil polisi, truk dan melihat gambarnya di google.

     Sudah terpikir untuk melakukan model Charlotte Mason setelah ini, dimulai mencatat daftar living book yang akan kami bacakan untuk Fachry baik versi luar maupun versi islami. Mulai melatih dia bernarasi atau lebih tepatnya memancing dia ngobrol tentang hari-harinya. Meski tiap hari kami selalu berdua tapi dia perlu bercerita pada Papa nya juga. Kalau untuk menarasikan buku yang telah dibacakan sih belum. Mengajari kebiasaan-kebiasaan baik, masih belum 100% karena kami masih harus mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk kami dulu sebagai orang tua  yang paling sering dicontoh.

    Setelah webinar ini dalam catatannya P. Aar menulis bahwa jangan melabeli keluarga HS Anda dengan salah satu metoda agar tidak terkungkung dan takut untuk berubah. Semua harus disesuaikan pada tumbuh kembang anak,anak harus menikmati proses belajarnya, minat komitmen dan stamina anak terus tumbuh berkembang. Kita semua adalah subjek sehingga punya hak untuk menentukan arah dan tujuan kita. Kita pun wajib menjadi pembelajar mandiri.

     Dalam webinar, kami sesama peserta juga mengobrol , ada yang merasa tertampar, tercubit, kalau saya malah merasa menjadi korban 'makan bangku sekolahan'. Ternyata satu jam waktu belajar di sekolah setara dengan lima belas menit proses belajar efektif di rumah. Maka untuk Fachry yang usia preschool dimana kalau ia di-PAUD-kan akan memakan waktu belajar selama 2 jam maka sebenarnya bisa dilakukan sekitar setengah jam saja di rumah, sisanya kembali untuk bermain. Bisa lebih eksploratif lagi mencari apa yang diminati anak. Sungguh merupakan suntikan semangat baru untuk terus mengupgrade ilmu pengetahuan.

Webinar Pertamaku, Persiapan Homeschooling untuk Anakku

      Homeschooling (HS) pertama kali aku dengar memang melalui infotainment yang sering mengabarkan bahwa artis-artis banyak yang memilih untuk HS daripada masuk sekolah umum dengan mendaftarkan diri di lembaga-lembaga berlabel HS. Namun makna sesungguhnya dari HS justru aku pahami kalau tidak salah dari sebuah file di suatu milis yaitu milis sekolahrumah atau download dari situs Rumah Inspirasi yah, sedikit lupa sumbernya karena sudah terlalu lama. Kemudian sambil terus mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang HS ini akhirnya keluarga kami pun mengenal komunitas HS di area kami yaitu Klub Sinau. Kami pun mulai mengikuti beberapa acara yang sering digelar KS untuk sekedar bertemu para pelaku HS yang lebih senior untuk meyakinkan pilihan kami.
            Sesungguhnya hingga saat ini pun kami belum sungguh-sungguh memutuskan akankah kami positif mengHSkan anak kami, Fachry (34 bulan). Namun beberapa portofolio sudah kami kumpulkan. Melalui lagu-lagu di situs Pelangi Nada, Fachry banyak belajar dan mendapat tempat di hatinya.  Dia belajar mengenal anggota tubuh dari sebuah lagu karya bu Mira Julia (Bu Lala) yang dibuat versi Youtubenya oleh kakak Cha dengan judul Mana Tanganmu. Fachry pun berkesempatan bertemu kak Cha disebuah field trip bersama Klub Sinau, tinggal menunggu kesempatan bertemu Duta dan Bu Lala karena Fachry menjadi rajin mandi kalau dinyanyikan lagu Ayo Kita Mandi. Hehehe...
            Semakin mendekati usia Fachry yang tepat tiga tahun di 1 April nanti aku pun semakin galau. Bingung antara memasukkan dia ke Pos Paud di RW kami atau tidak. Kalau menurut seorang pelaku HS, masuk Paud sah-sah saja karena waktunya terbatas dan orang tua masih tetap bisa memegang kendali untuk mengarahkan pendidikan anak, tapi yang lain berpendapat bahkan setingkat Paud pun pendidikan itu sudah di setting oleh para pengajar, sudah dipilih mana yang cocok untuk usia tersebut, sehingga anak sudah tidak maksimal mengeksplorasi bakat dan minatnya sendiri. Akhirnya saya pun berkonsultasi dengan pelaku HS yang kami kenal, menurut beliau saat anak sudah masuk ke Paud nanti dia akan bisa memilih untuk tetap bersekolah atau sekolah dirumah bersama orang tua. Terus terang kalau untuk memasukkan Fachry ke Paud ternama yang harganya lima juta keatas aku agak keberatan, karena budget tersebut harusnya bisa lebih dimaksimalkan saat pendidikannya ada ditanganku bukan ditangan lembaga lain.
            Mungkin Allah sudah mengatur jalan kami dan memberi petunjuk, tepat di hari pelaksanaan uji coba untuk webinar Rumah Inspirasi aku baru membaca postingan di grup FB Indonesia Homeschooler yang sebenarnya sudah lama di posting. Langsung aku memohon untuk masih bisa diterima mendaftar ikut kelas persiapan HS tersebut dan Alhamdulillah masih bisa meski perndaftaran harusnya sudah ditutup hari sebelumnya. Maka semalam pun kami masuk kelas webinar di 
            Yah itu adalah webinar pertamaku. Meski sudah sering mendengar webinar-webinar yang diselenggarakan pihak lain tapi baru kali ini sesuai dengan apa yang kubutuhkan sehingga mengikutinya. Katrok banget deh pengalaman pertama ikut webinar hehehe. Untuk masalah setting sudah dipandu dengan baik oleh Bu Lala, tapi masalah koneksi internet cuaca sangat mempengaruhi, belum lagi harus rebutan lappy dengan Fachry. Untungnya Rumah Inspirasi sudah menyiasatinya dengan membagikan rekamannya. Sudah tidak sabar mengikuti lanjutan webinarnya tiap hari Kamis selama bulan Februari hingga Maret ini.
            Webinar ini mempertemukan lebih dari 50 peserta dari berbagai kota di Indonesia bahkan mancanegara. Semangat berHS menular dari satu peserta ke peserta lain, apalagi setelah mendengarkan paparan dari Pak Aar. Ternyata konsep HS ini benar-benar mengena di hati dan pikiranku. Aku pun akhirnya tahu bahwa untuk Fachry saat ini mungkin tidak butuh Paud, hanya bermain, bermain, bermain, mengobrol,mengobrol, mengobrol apapun yang dilihat atau dialami, mengklikkan hati kami dulu, membuat nyaman satu dengan yang lain, agar nantinya saat kami benar-benar berHS untuk usia sekolah dia sudah merasa nyaman dengan kami orang tuanya sekaligus gurunya juga Kepala sekolahnya.
            Saat ini aku pun masih terus mempersiapkan diri, mengumpulkan ide-ide permainan yang bisa ditawarka padanya, mengumpulkan buku-buku untuk dibacakan padanya, mengatur jadwalku sendiri, bahkan mungkin meluangkan banyak waktu untuk lepas dari gadget-gadget yang selama ini selalu setia mendampingiku. Tidak kalah penting juga mengajak suamiku untuk lebih memahami HS, memastikan bahwa ini akan menjadi keputusan bersama bukan sekedar ambisiku saja. Bismillah..semoga Allah meridhoi niat tulusku menjadi pendidik utama bagi Fachry, membantu Pemerintah juga karena tugas mendidik anak aku ambil alih dari sekolah formal, dan yang terpenting adalah semoga Fachry bahagia sehingga mampu mengeluarkan potensi yang ada dalam dirinya, bukan sekedar mengisinya dengan ilmu-ilmu yang ada.

Chef Juna ku

  Yap..ini adalah Chef Juna kecil ku...hehehe...bukan karena Mak nya ngefans dengan Chef Juna juga sih, tapi memang anaknya suka sekali ikut-ikutan masak, mengilustrasikan sedang masak saat mandi, bermain dan sebagainya. Entah bermula darimana, mungkin karena dirumah hanya ada kami berdua saat Papanya kerja sehingga apapun yang saya lakukan dia selalu mengikuti termasuk dalam hal masak-memasak. Beberapa waktu yang lalu pun sering kami bertiga menonton Master Chef Indonesia (sebuah kompetisi memasak yang disiarkan stasiun televisi swasta) dan sekarang juga masih sering menonton Master Chef Australia.
          Tapi dia anak lelaki ? Iyah aku sadar, tapi aku pun pernah mengenal mata kuliah tentang gender dan setahuku beberapa pekerjaan yang dianggap feminin belum tentu expert dilakukan oleh perempuan.Terbukti banyak chef-chef terkenal adalah seorang berjenis kelamin laki-laki. So, aku tidak menganggap itu suatu yang tabu saat anak laki-laki hobi dengan kegiatan masak-memasak. Toh dia juga masih sangat suka dengan bola, mobil-mobilan, kelahi-kelahian (sama mama dan papanya tentu), robot-robotan dan permainan ala anak laki-laki lainnya.
        Dulu sempat juga sih merasa kesal karena saat kita buru-buru masak eh malah diribetin, sayuran yang sudah dipotong-potong malah di berantakin, bahan-bahan yang memang dipisah malah dijadikan satu, pasti bikin geregetan dan sempat ngomel-ngomel juga. Tapi akhirnya lama-lama koq ya capek ya harus ngomel-ngomel melulu. Lalu disadari juga kalau di usianya yang baru 33 bulan memang lagi masa-masanya serba ingin tahu. Kami pun kemudian tidak pernah melarang dia melakukan apapun bahkan memegang pisau sekalipun asal dipastikan kalau pisaunya tidak terlalu tajam dan sebelumnya sudah diberi instruksi bagaimana cara menggunakannya dengan aman sekaligus juga diawasi. Beberapa waktu yang lalu juga sempat diberi hadiah kecil dari papanya berupa gunting beneran karena dia suka sekali gunting-menggunting sementara gunting mainannya yang dari plastik satu set berisi macam-macam jenis mata gunting itu sudah rusak.
       Masakan pertama Fachry (nama anak kami) adalah orak arik telur. Aku ingat betul menggendong dia supaya lebih dekat dengan wajan sehingga dia bisa menceplok dan mengorak arik telurnya sendiri. Hehe..dia senang sekali sekaligus bangga sampai memakan habis hasil masakannya.  Lalu saya pun iseng menjahit topi chef dan celemeknya. Dia tentu saja sangat suka. Setiap kali ke dapur pasti sudah siap dengan seragamnya.
    Foto-foto tersebut diambil saat dia membantu masak sarapannya beberapa hari yang lalu. Terbangun dari tidurnya dan dia mau sarapan dengan nasi goreng. Langsung saja saya ajak masak. Kami pun seru-seruan di dapur. Hidangan pun matang, siap disajikan. Papa yang masih tidur segera dibangunkan untuk menyantap bersama-sama nasi goreng ala Fachry. Hidangan ludes dimakan bertiga. Tak lupa kami beri pujian juga untuk Fachry. Berterimakasih karena dia mau memasakkan hidangan itu dan menghabiskan porsi makannya.
      Kami tidak sedang membentuknya menjadi chef. Kami hanya memfasilitasi apa-apa yang dia suka. Kedepannya kami berharap dia bisa menentukan sendiri ingin mempelajari apa sebagai pegangan hidupnya kelak. Kami akan terus mendukung apapun pilihan hidupnya. Sebagai orang tua kami mencoba berpikiran terbuka bahwa pendidikan bukan melulu tentang nilai raport di sekolah. Bahkan kalau dia kelak memilih untuk tidak bersekolah di sekolah formal pun kami siap menemaninya bersekolah dirumah.  Untuk saat ini karena dia belum genap tiga tahun kami pun masih enjoy bermain-main dirumah. Sembari orang tua nya terus belajar apa-apa saja yang dibutuhkan anak seusianya. Kadang kami bergabung dengan teman-teman pelaku homeschooling untuk mengadakan field trip ke suatu tempat. Menyenangkan bisa bertumbuh bersama anak.


Panaskan margarin secukupnya
Masukkan bumbu, telur dan nasi, aduk rata

Tradaaaaa...Nasi Goreng ala Chef Fahcry dah jadi.. Selamat menikmati

Olah Marketing Perlu Agar Bisnis Melesat

       Marketing atau pemasaran adalah suatu proses untuk mendekatkan produk yang telah dihasilkan oleh pelaku bisnis ke konsumen. Tujuannya adalah agar produk tersebut dapat dengan mudah diakses oleh konsumen atau dapat digunakan mereka secara tepat untuk memenuhi kebutuhan. Bagian marketing ini memang merupakan bagian yang sangat penting dan krusial dalam bisnis yang dijalankan karena menentukan keberhasilan dari bisnis tersebut. Marketing merupakan garda terdepan untuk kelangsungan hidup sebuah usaha.
       Marketing juga berbeda dengan sales. Namun sales adalah bagian dari salah satu teknik marketing. Seorang marketer harus lihai dalam menyusun sebuah strategi marketing agar produk yang dimiliki bisa diterima oleh pasar dengan baik. Sebagai seorang womenmarketer, Veronica Ratna Ningrum, yang juga merupakan salah satu klien Personal Branding Agency, Indscript Creative, menekankan akan pentingnya olah marketing untuk melesatkan sebuah bisnis. Olah marketing disini dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari pihak produsen dan juga dari pihak konsumen. Dari pihak produsen haruslah memperhatikan beberapa hal, yaitu tempat, kualitas produk, harga, hingga pola promosi. Tempat haruslah strategis yaitu yang mudah diakses konsumen, kwalitas harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan konsumen, harga harus terjangkau oleh konsumen dan sesuai dengan manfaatnya, juga pola promosi haruslah dapat lebih mendekatkan konsumen pada produk sehingga konsumen pasti apa manfaat dan keunggulan produk tersebut dibanding produk lain yang sejenis.
     Dari pihak konsumen, hal yang harus diperhatikan adalah usaha untuk memenuhi apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen tersebut, kenyamanan konsumen terhadap produk yang dihasilkan, hal ini lebih berkaitan pada rasa puas yang dirasakan oleh konsumen setelah menggunakan produk tersebut. Dengan adanya rasa puas ini maka akan timbul perasaan untuk kembali menggunakan produk ini. Semua hal ini harus diramu dan diolah dengan benar dan tepat oleh pihak perusahaan terutama bidang marketing. Olahan inilah nantinya yang akan menjadi salah satu kunci keberhasilan produk