sumber |
Menurut SocialBakers, Indonesia saat ini telah menempati peringkat ke 4 di dunia untuk jumlah pengakses media sosial seperti Facebook dan Twitter. Bahkan Forbes telah menobatkan Jakarta dan Bandung sebagai kota pengguna Twitter terbesar nomor satu dan enam di dunia. Sehingga wajar saja bila Indonesia disebut sebagai negara dengan pengguna media digital yang cukup signifikan. Hal ini sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia itu sendiri yang sosial dan komunal. (http://www.indscriptcreative.com/2013/05/04/mengapa-indonesia-harus-peduli-media-digital/)
Namun ternyata dengan angka pengguna sarana digital sebesar itu, Indonesia masih belum mampu memanfaatkan secara optimal media digital yang ada untuk perubahan Indonesia yang lebih baik di segala bidang. Lembaga-lembaga penyedia layanan masyarakat, pendidikan, industri, dan bisnis, hampir bisa dibilang semuanya belum melek media digital. Kebanyakan orang pun memanfaatkannya tidak lebih hanya untuk keperluan sosialisasi. “Salah satu penyebab utamanya adalah cara berpikir masyarakat yang belum banyak beranjak dari segi fungsi. Mereka lebih sering berpikir untuk sekadar menggunakan, meniru, atau mengikuti tren, tanpa mengeksplorasi penggunaan media digital lebih jauh,” ujar Razi Thalib, CEO Bridges and Balloons Digital Agency ini.
Menurut Razi, yang memanfaatkan media digital sebagai sarana pengenalan dirinya melalui Personal Branding Agency, Indscript Creative ini, media digital seharusnya sudah difungsikan lebih jauh, misalnya untuk menyebarkan konten yang menjalin loyalitas, menghemat waktu, dan memberikan solusi untuk keperluan sehari-hari.
Penggunaan media digital oleh para pelaku bisnis saat ini kebanyakan hanya berhenti pada target sekadar untuk meraup jumlah pengunjung sebanyak mungkin. Jarang ada pemikiran lebih jauh, misalnya menggunakan desain dan konsep interaksi untuk mengubah pengunjung menjadi pembeli setia. Menurut Razi Thalib, kini sudah saatnya para pengguna media digital di Indonesia mengoptimalkan teknologi ini dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak lagi sekadar sebagai pemakai, namun juga menggunakannya sebagai media untuk mengedukasi masyarakat, merubah cara berpikir, memberikan solusi, serta mendorong mereka ke arah perubahan yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar