sumber |
Rasanya belum ada 10 tahun saya mengenal kuliah jarak jauh yang diadakan saat dosen saya sedang tidak dapat masuk kelas dikarenakan sedang berada di kota maupun negara lain. Sehingga kelas digelar dengan bantuan internet agar tetap bisa berkomunikasi meski jarak jauh. Saat itu rasanya amazing sekali, karena sejak TK sampai SMA yang saya ketahui
bahwa kelas harus diselenggarakan tatap muka secara nyata antara siswa
dan guru.
Ternyata kini digitalisasi di segala bidang sedang berlangsung dengan sangat cepat, bahkan termasuk dalam dunia pendidikan. Baru-baru ini saya juga telah mengikuti webinar dari Rumah Inspirasi untuk pengenalan praktek Homeschooling yang sedang saya terapkan dalam mendidik anak saya, Fachry (3 tahun). Webinar ini diselenggarakan dengan akses internet pula, masuk dalam sebuah situs yang mengakomodir penyelenggaraan kelas-kelas jarak jauh secara interaktif (dapat mendengarkan suara mentor, menulis di chat dan melihat video/ tutorialnya. Pesertanyapun tidak terbatas di Indonesia saja namun para orangtua Homeschooler dari berbagai negara. Maka saya pun kembali amazing dengan kecanggihan internet masa kini.
Media digital memiliki kelenturan nyaris tak terbatas. Penggunaannya
bisa dirancang sedemikian rupa sesuai dengan tujuan serta kreativitas
pemakainya. Untuk dunia pendidikan, media seperti ini adalah aset yang
sangat berharga. Terutama karena pendidikan ditujukan untuk menghasilkan
SDM berkualitas. Menurut Razi Thalib, CEO dari Bridges & Balloons Digital Agency,
yang merupakan salah atu klien Personal Branding Agency, Indscript Creative ini, pendidikan adalah salah satu kunci untuk menghasilkan sebuah masyarakat
yang memiliki standar tinggi dalam suatu pencapaian. “Masyarakat
seperti itu yang akan membentuk kultur baru yang lebih sophisticated.
Sebuah kultur yang menghendaki kualitas terbaik dalam segala hal; baik
itu dalam hal bisnis, pemerintahan, maupun penyediaan layanan
masyarakat,” ujarnya.
Saya pun menggunakan media digital sebagai alat bantu dalam mendidik anak saya. Melalui beberapa situs edukasi luar negeri seperti IXL dan Reading Eggs, Fachry bermain sambil belajar. Selain itu sumber-sumber inspirasi untuk aktifitas kegiatan homeschooling kami juga dapatkan dari internet. Begitu pula berkat teknologi digital yang membentuk banyak jejaring sosial kami sesama praktisi homeschooler dari seluruh Indonesia dapat saling berinteraksi, berbagi pengalaman satu sama lain, saling menguatkan dan mensupport, bahkan dapat kopi darat dalam suatu rangkaian acara yang sering di gelar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar